1. Etimologi
Nama/istilah PAPYRUS mengacu kepada 3 hal yaitu :
1. Tumbuh-tumbuhan air yang besar dari family gelagah
2. Suatu alat tulis yang dibuat dari sumsum yang terkandung didalamnya
3. Naskah tulisan tangan (manuskrip) yang memakai bahan tulis ini.
Kata Papyrus mungkinditurunkan dari kata "papuro" bahasa Koptik kuno (Mesir kuno). Dalam bahasa Yunani
πάπυρος – papuros, adalah asal kata dari kata Inggris "paper" atau "papier" Belanda = Kertas.
Kata dalam bahasa koptik "papuro" ini bermakna "termasuk milik
raja", mengisyaratkan bahwa pembuatan kertas termasuk monopoli raja pada
zaman dulu.
Tanaman Papyrus :
2. Papyrus, Kertas
Untuk membuat kertas batangnya dikuliti. Lalu dipotong-potong dalam
ukuran kira-kira 40-45 cm dan sumsumnya yang masih baru yang ada di
dalamnya diiris tipis-tipis menjadi pita-pita. Pita-pita ini diletakkan
berjejer berdampingan diatas papan yang keras, yang satu menindih
sedikit yag lain, dan demikianlah seterusnya, tapi saling menyilang
dengan sudut siku-siku; lalu kedua lapis ini disatukan seluruhnya, hanya
dengan menunbuknya kuat-kuat dengan palu kayu. Sedudah tepi-tepinya
dipotong bagus dan agak dihaluskan, hasilnya ialah selembar kertas yang
keputih-putihan, yang bisa tahan lama, tapi bisa berubah menjadi
kekuning-kuningan dalam perjalanan umurnya.
Halaman yang serat-seratnya mendatar, itulah yang biasanya yang
lebih dahulu ditulisi (kecuali untuk surat-surat) dan halaman itu
disebut
rekto; halaman baliknya dengan serat-serat yang tegak lurus disebut
verso.
Lembaran-lembaran ini direkatkan pada ujungnya yang satu kepada yang
lain dengan saling bertindih sedikit, untuk membuat gulungan papyrus
atau kertas. Patokan panjangnya adalah 20 lembar, tapi dapat diperpendek
dengan memotongnya sedikit, atau diperpanjang dengan menempelkan lagi
lembaran-lembaran yang lain sesuai keperluannya. Papyrus terpanjang yang
kita kenal ialah PAPYRUS HARIYS I, tahu penulisannya kira-kira 1160 sM,
sekarang disimpan di British Museum, London; panjangnya hampir
kira-kira 40 meter.
Lembar papyrus berbeda-beda menurut kegunaannya, ukuran terbesar
lebarnya ± 47 Cm, ukuran biasa 35.5 Cm dan 42 Cm, ukuran yang lebih
kecil ± 18-21 Cm. Lembaran papyrus ukuran besar dan sedang biasanya
untuk surat-surat resmi, surat dagang dan rekening. Sedangkan lembaran
papirus yang kecil biasanya untuk karya-karya sastra.
3. Cara memakai Papyrus
Cara memakai papyrus ini diatur dengan aturan yang ketat. Karena
tulisan Mesir bisanya dari kanan ke kiri, para penulis selalu memulai
dari tepi kanan papyrus menuju ke kiri, mula-mula dengan baris-baris
yang tegak lurus (demikian biasanya penulisannya hingga ± tahun 1800
sM), kemudian dengan baris-bais mendatar yang panjangnya sedang, dan
disusun dalam 'lajur' atau 'halaman' berurut. Mengenai aksara yang
dipakai, tanda-tanda baca, alat-alat tulis, naskah-naskah tangan, dst.
Papyrus sudah dipakai sejak awal sejarah Mesir (kira-kira 3000 sM)
sampai kepada awal zaman Islam (abad 7 Masehi dan abad berikutnya).
Gulungan-gulungan yang tertua ditemui pada zaman Dinasti 5 (± 2500 sM).
Dalam jumlah besar papyrus dibuat dan dipakai di Mesir pada milenium 2
dan 1 sM untuk setiap macam tertulis, tapi papyrus tidaklah murah,
sehingga baliknya dan bagian-bagian kosong dari gulungan tua sering
dipakai, ditulisi lagi, atau tulisan naskah yang lama dihapus untuk
memuat tulisan naskah yang baru.
Sebelum akhir milenium 2 sM, banyak papyrus diekspor ke
Syria-Palestina dan tentu ke negeri-negeri lain juga. Sekitar tahun 1075
sM Zakarbaal, raja kota Biblos di Fenesia, mengutip Wenanum, utusan
Mesir,mengenai pembayaran papyrus dengan kayu bangunan (yang diambil)
dari gulungan risalah, yang disimpan oleh petugas yang mendahului dia,
dan didalam panjar (atau; cicilan) yang dibayarkan Wenanum untuk kayu
itu tercantum '500 (gulungan) papyrus yang sudah 'siap-pakai' (
The Ancier Near Eastern Texts, JP Pritchard).
a. Papyrus Ibrani
Papyrus Ibrani yang paling tua yang dikenal adalah PALIMPESESTOS,
papyrus yang pertamanya sudah dihapus untuk menjadi tempat tulisan yang
kedua, yang ditemukan di gua WADI MURABBA'AT dekat laut mati. Papyrus
ini mengandung daftar nama diri, tertulis dalam aksara Ibrani-kuno, yang
diperkirakan berasal dari abad ke 7 atau bahkan abad 8 sM. Di Qurmran
ditemukan bagian-bagian papyrus, tapi diantaranya banyak yang asalahnya
belum ditentukan. Yang penting diperhatikan ialah papyrus yang
mengandung karya tulis berjudul
"The Rule of Community" (Peraturan Persekutuan, tertulis dalam aksara kursif, dan ditemukan di dalam Gua IV; berasal dari zaman Hasmonaean).
Beberapa surat dari pemimpin pemberontakan Yahudi (tahun 132-135 M),
biasanya dikenal sebagai BAR-KOKHBA, ditemukan di MURABBA'AT dan WADI
HEBER, dan keempat belas papyrus yang ditemukan di tempat terakhir pada
tahun 1960 berisi surat-menyurat dalam bahasa Yunani dan Aram.
Sebelum tulisan-tulisan Qumran ditemukan, naskah tangan Kitab TANAKH
Ibrani (PL) tertua yang ada ialah Papyrus NASH, berisi sebagian dari
Ulangan pasal 5-6 dan mungkin sekali berasal daro abad ke-2 sM. Bagian
terbesar dari Naskah-naskah Tangan Alkitab terdapat juga dalam naskah
yang ditemukan di Qurman ini.
b. Papyrus Aram
Dekat Aswan (kota Siene kuno) ada delta Sungai Nil, yang dahulu
memakai nama Yunani "ELEFANTINA". Disini pernah berkembang suatu
pemukimamn Yahudi, dan banyak sekali dokumen ditinggalkannya. Kebanyakan
doantaranya adalah papyrus, yang berangsur-angsur ditemukan sejak tahun
1893 M. Semua papyrus ini berasal dari abad 5 sM, waktu tempat ini
digunakan sebagai garnisun tentara Persia yang menaklukkan Mesir.
Bahasa Papyrus ini adalah bahasa Aram, yang tidak berbeda dengan
bahasa Aram yang terdapat dalam kitab Daniel dan Kitab Ezra. Diantaranya
ada dokumen hukum dan surat-surat. Dari dokumen-dokumen ini jelas bahwa
para pemukim ini tidak menganut aliran utama dalam agama Yahudi; umpama
ada bait suci mereka yang khusus untuk beribadah kepada Yahu (mungkin
YHVH), walaupun ada larangan dalam Kitab Ulangan membangun Tempat Kudus
dluar Yerusalem. Waktu mereka membutuhkan bantuan memugar bait suci ini,
mereka dengan harapan besar mengirim surat kepada imam di Yerusalem.
Suatu bukti yang kuat menyatakan sinkretisme mereka ialah adanya ilah
yang bernama ANAT-YAHU, yaitu dewi Kanaan yang dihubunkan dengan YHVH;
tetapi mereka tidak menganut politeisme, kendati jelas ada unsur-unsur
kafir dalam ibadah mereka kepada YHVH.
Papyrus-papyrus ini punya kaitan dengan Kitab Nehemia, seperti
disebutnya SANBALAT, gubernur Samaria (bandingkan dengan Nehemia 4:1).
Dari daerah umum MURABBA'AT, orang BEDUIN menyumbangkan beberapa papyrus
dalam bahasa Nabetea, suatu dialek bahasa Aram. Satu diantaranya ialah
piagam harta milik, berasal ± tahun 100 M. Dengan demikian banyak sekali
tambahan pengetahuan tentang dialek Nabatea.
c. Papyrus Perjanjian Lama (PL) Yunani
Papyrus PL, dalam bahasa Yunani yang masih agak lumayan banyaknya,
tapi hampir seluruhnya merupakan bagian-bagian saja dan diantaranya
sudah ada yang rusak. Yang tertua ialah Papyrus Perpustakaan John Ryland
(J Rylands Library Papyrus) Yunani tahun 458, yang terdiri dari
bagian-bagian Kitab Ulangan pasal 23-28 dan berasal dari abad ke 2 sM.
Papyrus Fouad 266 yang hampir sama tuanya dengan dengan yang pertama
itu, berisi bagian-bagian kitab Ulangan pasal 31-32. Kumpulan Chester
Beatty mempunyai banyak papyrus PL berbahasa Yunani seperti
bagian-bagian Kita Kejadian, Bilangan, Ulangan, Ester, Yeremia,
Yehezkiel, Daniel juga Kitab Pengkhotbah yang tahun asalnya berbeda-beda
dari abad 2 sampai 4 M. Dan yang berasal dari awal abad 3 M, ialah New
Testament Yunani V Feer, yaitu naskah tangan tua (KODEKS) papyrus dari
Nabi-nabi kecil. Papyrus lain yang berasal lebih kemudian berisi
bagian-bagian Kitab Mazmur.
Di dalam Gua IV Qumran ditemukan beberapa bagian papyrus dari kitab
Imamat, yang berasal dari salinan tahun 1 sM. Gua VII mengandung bagian
yang nampaknya merupakan Kitab Barukh VI.
d. Papyrus Perjanjian Baru (PB) Yunani
Penemuan papyrus-papyrus berbahasa Yunani di Mesir pada abad
terakhir ini, sangat penting bagi penelitian PB. Papyrus-papyrus temuan
yang mula-mula jarang tentang Alkitab. Tapi dengan dimulainya penggalian
sistematis oleh Grenfell dan Hunt pada tahun 1896, ditemukan cukup
banyak papyrus uang memuat baik hanya bagian-bagian Kitab-kitab PB
maupun dokumen-dokumen abad-abad terdahulu, yang sangat menolong untuk
memahami kitab kitab PB. Tempat-tempat penemuan yang memberikan papyrus
terbanyak ialah suatu daerah di selatan Fayum, Banesa (Oksirinkus atau
Axyrhynchus), Esymunen (Hermopolis), Kom Isygau (Alfoditopolis) dan
Akhmin (Panapolis).
Sudah sejak lama para Ahli menganggap bahwa bahasa Yunani PB adalah
sui generis,
unij -- "bahasa (khusus) Roh Kudus – tetapi beberapa ahli lain seperti
Masson, Lighfoot atau Farrar -- yang mendahului fakta yang segera
terbukti – menyatakan bahwa penulis-penulis PB memakai bahasa percakapan
yang biasa dalam dunia Yunani pada abad 1 Masehi, yang cenderung lebih
dekat pada bahasa percakapan ketimbang bahasa tulisan Yunani
koinê.
Dengan memiliki Papyrus sekarang kita miliki contoh-contoh pemakaian
"sekuler" dari bagian terbesar kata-kata dalam PB. Namun dalam arti
terbatas, benar bahasa PB lain daripada yang lain karena berulang-ulang
adanya bahasa Ibrani dan Aram dibawahnya. "Ketegangan antara warisan
pemikiran Yahudi dan dunia Yunani sangat mempengaruhi bahasa PB' (Hoskyn
dan Davey,
The Riddle of the New Testament, 1931, p. 20).
Kelemahan lain, yang dipebaiki berkat penelitian papyrus-papyrus,
ialah kecenderungan ahli-ahli mengadili bahasa PB berdasarkan
patokan-patokan tata bahasa dan susukan kalimat bahasa Yunani Atika, dan
patokan perasaan sastra.
Sekarang ini sudah dua kali jelas, bahwa bahasa
koinê
abad pertama Masehi berada dalam pergolakan yang lumayan ecpat, yang
menelorkan bahasa Yunani Bisantia dan akhirnya bahasa Yunani modern.
Salah jika menuntut terlalu banyak dari kemajuan-kemajuan ini, tapi
bantuannya yang tak ternilai harganya pada penelitian naskah bahasa dan
sastra PB, dan dengan demikian juga pada penafsirannya secara teologis.
Dalam Schweich Lecture 1946 (terbit tahun 1953 dengan judul
The Text of the Epistles))
Dr G Zuntz menyarankan penggabungan kedua lapangan penelitian ini.
'Ahli teologi yang meneliti PB harus memiliki 2 pengetahuan tentang
filologi'. Barangkali kerja yang paling indah sebagai contoh mengenai
ini ialah
Theologisches Wôterbunch zum Neuen Testament (1933-) disusun oleh G Kittel dan G Friedrich.
Dokumen-dokumen asli PB semuanya yang tertulis pada gulungan papyrus
(kecuali satu-dua Surat Kiriman yang terpendek, yang bisa ditulis pada
lembaran khusus papyrus), dan boleh disebut disini bahwa pemindahan
(penyalinan) naskah Alkitab mempunyai peranan penting dalam pengembangan
tekhnik baru. Dalam dunia Roma, gulungan-gulungan barullah mulai
dikantikan oleh kitab-kitab papyrus pada abad ke-3M, tapi dari tanah
Mesir kita memiliki bukti, bahwa kitab dikembangkan disana oleh orang
Kristen jauh lebih dini. Ada dijumpai 10 bagian Alkitab yang berasal
dari abad 2 M dan awal abad 3 M, dan lebih dari 111 bagian yang berasal
dari abad 3 dan 4 hanya 12 yang berbentuk gulungan papyrus. Naskah surat
Paulus kepada jemaat di Roma membutuhkan gulungan yang panjangnya
hampir 4 meter. Injil Markus pasal 6, 3 meter; Kitab Kisah Para Rasul ±
10 meter (bandingkan 2 Timotius 4:13 yang menyebutkan gulungan dan
perkamen yang membungkusnya dan melindunginya). Tapi sesudah mendesak
kebutuhan akan salinan dari Injil-injil dan Surat-surat kiriman dalam
jumlah yang besar, berkembanglah pemakaian kitab-kitab, yaitu
lebar-lembar papyrus yang dilipat dan disusun dalam berkas-erkas, sama
seperti dalam buku-buku modern. Sakarang suatu buku tunggal sudah dapat
memuat ke-4 Injil dan Kisah, atau semua surat Paulus.
e. Daftar papyrus-papyrus yang paling utama
Pendaftaran resmi yang terakhir, yang disunting oleh K Aland (1976),
mencapai lebih daripada 241 pokok; ada 68 buah yang biasanya dikutip
dalam edisi-edisi kritis dari tekhs asli PB. Banyak dari papyrus ini
berukuran kecil, tapi ada juga yang berukuran besar yang kegunaannya
dalam pengertian teks asli PB adalah besar.
-
P-1 (abad 3 atau 4 M) memuat Matius 1:1-9, 12-20;
-
P-4 (abad 4) Lukas 1:74-80; Lukas 6:1-4;
-
P-5 (abad 3) Yohanes 1:23-31,
33-41 dan suatu lipatan tunggal, dan menggambarkan suatu kelompok
papyrus darimana kemudian Naskah (atau 'buku', atau tetap tapi berbentuk
tunggal 'kodeks') Sinai(tikus) dan Vatikan(us) diturunkan.
-
P-8 (abad 4) memuat Kisah 4:31-37, Kisah 5:2-9; Kisah 6:1-6,8-15;
P-13
(abad 3, tertulis [ada bagian belakang dari ringkasan Livy) Ibrani 2:14
- 5:5; Ibrani 10:8-22; Ibrani 10:29 – 11:13; Ibrani 11:28 – 12:17;
-
P-20 (abad 3) Yakobus 2:19 – 3:9;
-
P-22 (abad 3) Yohanes 15:25 – 16:2, 21-23;
-
P-27 (abad 3) Roma 8:12-22, 24-27, 33 – 9:3, 5-9;
-
P-37 (abad 3) memuat Matius 26:19-52;
-
P-38 (abad 4) memuat Kisah 18:27 - 19:25, 12-16.
- Dari kumpulam Papyrus Chester Beatty (
P-45, P-46, P-47), Nos. 1 dan 2-lah yang menarik perhatian khusus.
P-45
(pada awal abad 3) mengandung bagian-bagian dari 30 lembar yang
bersumber pada suatu kodeks yang terdiri dari 220 papyrus lebih termasuk
dalamnya. Kitab-kitab Injil dan Kisah Para Rasul;
P-45 ini mempuntai bagian-bagian Kitab Matius, Markus, Lukas 917 lembar) dan Kisah Para Rasul (13 lembar).
-
P-46 (dari awal abad 3 juga)
mengandung 86 lembar yang dijumpai dalam 3 kelompok pada suatu kurun
waktu yang panjang, dan memuat surat Roma, Ibrani, 1 & 2 Korintus,
Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1&2 Tesalonika, kecuali
kekosongan-kekosongan kecil. Perlu diperhatikan bahwa doksologi yang
mengakhiri surat Roma, disini didapati pada akhir pasal 15.
-
P-47 (abad 3, 10 lembar) memuat Wahyu 9:10 – 17:2;
-
P-48 (abad 3, sama dengan
P-38) memuat Kisah 23:11-16, 24-29.
-
P-52 (yaitu bagian papyrus 'John
Ryland' yang termasyur itu, 9x6 cm), sudah ditentukan oleh CH Roberts
tahun 1935, adalah Yohanes 18:31-33, 37-38, ditulis awal abad 2
-
P-64 (abad 2) memuat bagian-bagian Matius 26
-
P-66 (± 200M), yaitu 'papyrus
Bodmer II', terdiri dari 108 lembar dalam 5 berkas, masing-masing
berukuran 16x14 cm dan mengandung Yohanes 1:1 – 14:26.
Hubungan naskah-naskah ini dan banyak lagi papyrus yang kecil-kecil,
dengan kebanyakan naskah kulit lembu yang terpenting bersama terjemahan
PB, sudah menjadi pokok penlitian yang ketat.
Sesudah dijumpai papyrus dan beberapa catatan naskah dengan media
tembikar, kulit lembu dll, timbullah revolusi dalam pengetahuan mengenai
bahasa-bahasa Alkitab dan sejarah naskah Alkitab.
Sumber :
- JP Pritchard ,
The Ancier Near Eastern Texts, p 27-28
- Hoskyn dan Davey,
The Riddle of the New Testament, 1931, p. 20
- G Zuntz,
Schweich Lecture 1946, The Text of the Epistles
- G Kittel dan G Friedrich,
Theologisches Wôterbunch zum Neuen Testament (1933-)
- FG Kenyon,
Our Bible and the Ancient Manuscript
- dll.
- Ensiklopedia Alkitab, Vol2, p 200-203
Nah, itulah tentang Papyrus..
Jadi, tidak ada salahnya jika dirumah anda tertanam tumbuhan tersebut..sekedar memberitakan hal baru bagi yang belum tahu tentang papyrus,salah satu tumbuhan yang ada didalam alkitab.
Sebagai tumbuhan bercita rasa seni tinggipun,papyrus tidak kalah dengan tumbuhan yang lain..cukup beberapa batang didalam pot artistic,jadilah dia penghias rumah anda yang cantik.
Sebagai penutup, bacalah Kitab Keluaran 2 : 3, pasti ada yang terkandung didalamnya..
selamat merenungkan FirmanNYA melalui papyrus.Keluaran 2 : 3
Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan t'er, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil